Senin, 07 April 2008

HATIKU MENUDUHKU

Apakah Anda kadang-kadang merasa bersalah dan tidak layak karena
sesuatu yang Anda lakukan bertahun-tahun lalu? Anda sudah mengakuinya
dan memohon supaya Allah mengampuni Anda, tetapi ingatan itu masih
saja menghantui Anda.

Saya berempati dengan Anda. Saya juga masih diliputi perasaan
bersalah jika saya teringat kembali bagaimana saya gagal menolong
seorang perempuan tua yang tak mempunyai anak ketika saya masih
belajar menjadi penginjil. Ia adalah pengunjung tetap toko tempat
saya bekerja paruh waktu. Setelah beberapa waktu, saya menjadi
sahabat dan penasihat rohani bagi wanita itu dan suaminya. Saya
bahkan memimpin pemakaman suaminya.

Ketika saya pindah ke kota lain untuk kuliah teologi, saya kehilangan
kontak dengannya. Sebenarnya saya berniat menghubunginya, tetapi saya
terus menundanya. Sampai akhirnya, suatu hari saya membaca berita
kematiannya. Saya diliputi kesedihan dan mengakui dosa saya kepada
Allah.

Lebih dari 30 tahun setelah Paulus bertobat, ia berbicara tentang
saat ketika ia menjadi "seorang penghujat dan seorang penganiaya dan
seorang yang ganas" (1Timotius 1:13). Ia bahkan menyatakan dirinya
sendiri sebagai orang yang paling berdosa (ayat 15). Namun, ia
berkali-kali bersukacita dalam kepastian bahwa ia adalah pendosa yang
diampuni.

Allah, yang lebih besar daripada hati kita dan yang sungguh-sungguh
mengenal kita (1Yohanes 3:20), telah mengampuni kita untuk dosa-dosa
yang sudah kita akui (1:9). Kita dapat memercayai-Nya! --HVL

PENGAKUAN DOSA KEPADA ALLAH
SELALU DIIKUTI OLEH PENGAMPUNAN DARI-NYA


1Timotius 1:12-17

12. Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu
Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan
mempercayakan pelayanan ini kepadaku --
13 aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya
dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena
semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar
iman.
14 Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan
limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus.
15 Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: "Kristus
Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa," dan di
antara mereka akulah yang paling berdosa.
16 Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku.

HATI MEGAN

Ketika Megan duduk di kelas tiga, ia selalu pulang tanpa sarung
tangan musim dinginnya. Ibunya jengkel karena harus selalu membelikan
sarung tangan baru, yang tidak mampu dilakukan keluarga itu. Suatu
hari ibunya marah dan berkata, "Megan, kamu harus lebih bertanggung
jawab. Tidak bisa terus-menerus seperti ini!"

Megan menangis. Dengan tersedu-sedu ia mengatakan kepada ibunya bahwa
selama ia bisa mendapatkan sarung tangan baru, ia dapat memberikan
sarung tangan untuk anak-anak yang sama sekali tidak dapat
membelinya.

Sekarang saat usianya 18 tahun, Megan memiliki berbagai hobi termasuk
menjadi sukarelawan di lingkungannya dan membimbing anak-anak
jalanan. Berkaitan dengan keinginannya untuk membantu orang lain, ia
berkata bahwa "rasanya hal itu memang sudah seharusnya saya
kerjakan".

Sebagai orang kristiani, kita pun harus mempunyai hati yang suka
memberi. Yakobus berkata bahwa kita harus mendengarkan firman dan
melakukan apa yang dikatakan firman itu (1:22,23). Akan tetapi, ia
tidak berhenti dengan hanya mengatakan bahwa kita harus mematuhinya.
Ia memberi kita petunjuk khusus tentang apa yang harus kita lakukan.
Lalu, ia memberi kita cara praktis untuk memberi perhatian kepada
orang lain: "Mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan
mereka" (ayat 27).

Mintalah agar Allah memberi kita hati seperti hati yang dimiliki
Megan. Dengan kasih kepada Allah, taatilah apa yang dikatakan-Nya
supaya Anda lakukan. Itulah yang "memang seharusnya kita kerjakan"
--AMC

ANDA DAPAT MEMBERI TANPA MENGASIHI
TETAPI ANDA TIDAK DAPAT MENGASIHI TANPA MEMBERI



Yakobus 1:19-27

19. Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap
orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk
berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;
20 sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan
Allah.
21 Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan
yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman
yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan
jiwamu.
22 Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya
pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri
sendiri.
23 Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak
melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang
mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin.
24 Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia
segera lupa bagaimana rupanya.
25 Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu
hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi
bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh
melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.
26 Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi
tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka
sia-sialah ibadahnya.
27 Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah,
Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam
kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak
dicemarkan oleh dunia.

Harus perang

Adakah alasan yang dapat membenarkan terjadinya suatu peperangan?
Agaknya sulit, sebab tidak ada perang yang tidak menimbulkan
kehancuran dan penderitaan, apa pun alasannya.

Awalnya Israel mencoba menghindari perang dengan bangsa Amori. Mereka
hanya minta izin lewat dan berjanji tidak akan merugikan Amori.
Israel memang tidak merasa perlu memerangi Raja Sihon karena
mereka hanya perlu berperang dengan penduduk yang menduduki tanah
yang Tuhan janjikan kepada mereka (band. Kel. 23:31-33). Namun,
karena Raja Sihon berbalik menantang (23) maka terjadilah perang.
Akhirnya Israel menduduki negeri itu sampai batas bani Amon, dan
Israel tidak menyerang lebih lanjut (24). Selain dikatakan bahwa
"batas daerah bani Amon itu kuat" (24), mungkin juga karena Allah
telah berpesan supaya Israel tidak merebut daerah bani Amon sebab
Ia telah memberikannya kepada bani Lot (Ul. 2:19; Lot merupakan
bapa Amon dan Moab). Israel juga berhasil menduduki daerah Moab
yang telah direbut oleh Raja Sihon (26, 29). Ini merupakan
informasi penting karena daerah Moab, seperti juga Amon, sudah
Allah serahkan kepada bani Lot (Ul. 2:9). Dengan merebutnya dari
Raja Sihon, dan bukan dari raja Moab, maka Israel tidak melanggar
perintah Tuhan. Orang Israel juga berperang dan mengalahkan Og,
raja Basan dan menduduki negerinya karena Allah menyerahkannya
kepada Israel (34-35).

Meski Allah telah memberikan Kanaan kepada orang Israel (34; band.
Ul. 2:24), mereka tetap harus berupaya merebutnya. Ini berarti
pemberian Allah tidak menghilangkan tanggung jawab umat-Nya untuk
melaksanakan tugas mereka.

Masa kini orang Kristen tak lagi terlibat dalam perang fisik, tetapi
dalam perang rohani (band. Ef. 6:10-20). Antara lain perang
menaklukkan pencobaan dan dosa, atau memajukan kebenaran Allah
dalam berbagai wilayah kehidupan. Kiranya kita bisa meraih
kemenangan dalam perang itu karena kemenangan yang telah Allah
wujudkan dalam Kristus.



Bilangan 21:21-35

21. Kemudian orang Israel mengirim utusan kepada Sihon, raja
orang Amori, dengan pesan:
22 "Izinkanlah kami melalui negerimu; kami tidak akan
menyimpang masuk ke ladang-ladang dan kebun-kebun anggurmu, kami
tidak akan minum air sumurmu, di jalan besar saja kami akan
berjalan, sampai kami melalui batas daerahmu."
23 Tetapi Sihon tidak mengizinkan orang Israel berjalan melalui
daerahnya, bahkan ia mengumpulkan seluruh laskarnya, lalu keluar
ke padang gurun menghadapi orang Israel, dan sesampainya di Yahas
berperanglah ia melawan orang Israel.
24 Tetapi orang Israel mengalahkan dia dengan mata pedang dan
menduduki negerinya dari sungai Arnon sampai ke sungai Yabok,
sampai kepada bani Amon, sebab batas daerah bani Amon itu kuat.
25 Dan orang Israel merebut segala kota itu, lalu menetaplah
mereka di segala kota orang Amori, di Hesybon dan segala anak
kotanya.
26 Sebab Hesybon ialah kota kediaman Sihon, raja orang Amori;
raja ini tadinya berperang melawan raja Moab yang lalu, dan
merebut dari tangannya seluruh negerinya sampai ke sungai Arnon.
27 Itulah sebabnya penyair-penyair berkata: "Datanglah ke
Hesybon, baiklah dibangun dan baiklah diperkuat kota kediaman
Sihon itu!
28 Sebab api keluar dari Hesybon, nyala dari kota kediaman
Sihon, yang memakan habis Ar-Moab, yang berkuasa atas bukit-bukit
di sepanjang sungai Arnon.
29 Celakalah engkau, ya Moab; binasa engkau, ya bangsa Kamos!
Ia membuat anak-anaknya lelaki menjadi orang-orang pelarian, dan
anak-anaknya perempuan menjadi tawanan kepada Sihon, raja orang
Amori.
30 Kita telah menembaki mereka, Hesybon binasa sampai ke Dibon,
dan kita menanduskannya sampai ke Nofah, yang terbentang sampai
ke Medeba."
31 Demikianlah orang Israel diam di negeri orang Amori.
32 Setelah Musa menyuruh orang mengintai kota Yaezer, mereka
merebut segala anak kota Yaezer dan menghalau orang-orang Amori
yang ada di situ.
33 Kemudian berpalinglah mereka dan maju ke arah Basan. Lalu
Og, raja Basan, beserta segala rakyatnya maju ke Edrei menjumpai
mereka untuk berperang.
34 Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa: "Janganlah takut
kepadanya, sebab Aku menyerahkan dia dengan seluruh rakyatnya dan
negerinya ke dalam tanganmu, dan haruslah kaulakukan kepadanya
seperti yang kaulakukan kepada Sihon, raja orang Amori, yang diam
di Hesybon."
35 Maka mereka mengalahkan dia dan anak-anaknya dan seluruh
rakyatnya, sehingga seorangpun dari mereka tidak ada yang
dibiarkan terlepas; lalu mereka menduduki negerinya.

Hidup berpusatkan Tuhan

Ada berbagai bentuk ritual. Ada yang sifatnya insidental sesuai
dengan kebutuhan umat. Ada pula yang secara rutin dilakukan
setiap hari, setiap Sabat, dan setiap bulan baru, bahkan yang
sifatnya berupa perayaan tahunan. Semua menunjukkan bagaimana
seharusnya umat Israel menjalani hidup. Hidup umat Israel harus
berpusatkan pada Tuhan. Setiap bentuk ibadah kemah suci memiliki
makna teologis yang mendalam dan mengakar pada hakikat Allah
sendiri.

Persembahan kurban bakaran yang diselenggarakan dua kali sehari, pagi
dan petang (1-8), merupakan bentuk pengakuan bahwa Tuhanlah yang
empunya Israel bahkan alam semesta ini. Kata-kata pagi dan petang
mengingatkan kita pada karya penciptaan Tuhan yang diungkapkan
dengan luar biasa di Kejadian 1. Apabila Kejadian 1 memaparkan
karya Allah mencipta, kini kita saksikan karya Allah memperbarui
hubungan-Nya dengan manusia. Keseluruhan hidup bergerak di antara
karya cipta Tuhan dan karya penyelamatan-Nya.

Persembahan kurban Sabat (9-10) adalah peringatan akan kebaikan Tuhan
yang adalah pemilik dan pencipta dunia, yang dalam anugerah
kasih-Nya menciptakan satu umat bagi kemuliaan Allah. Inilah
salah satu makna perayaan Sabat, yaitu mengingat kemurahan Allah
yang telah menebus dan memerdekakan budak-budak di Mesir untuk
dijadikan umat pilihan-Nya (Ul. 5:12-15). Persembahan bulan baru
(Bil. 28:11-15) dilakukan dengan pengucapan syukur untuk
menegaskan bahwa waktu adalah tanda kesetiaan dan pemberian Allah
agar dinikmati umat dengan bertanggung jawab.

Ritual memang bisa menjadi rutinitas belaka tanpa penghayatan akan
Tuhan yang kita sembah. Karena itu, bukan ritual yang penting,
melainkan ingatan akan Allah dan perbuatan-Nya yang seharusnya
menghindarkan kita dari hidup yang berpusatkan pada diri sendiri.
Demikian juga saat teduh di rumah, ibadah Minggu di gereja, dan
perayaan-perayaan sesuai kalender gerejawi harus kembali dihayati
dalam terang kasih dan kedaulatan Allah.


e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2007/08/15/
%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
Ayat Alkitab: http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Bilangan+28:1-15

Bilangan 28:1-15

1. TUHAN berfirman kepada Musa:
2 "Perintahkanlah kepada orang Israel dan katakanlah kepada
mereka: Dengan setia dan pada waktu yang ditetapkan haruslah kamu
mempersembahkan persembahan-persembahan kepada-Ku sebagai
santapan-Ku, berupa korban api-apian yang baunya menyenangkan
bagi-Ku.
3 Katakanlah kepada mereka: Inilah korban api-apian yang harus
kamu persembahkan kepada TUHAN: dua ekor domba berumur setahun
yang tidak bercela setiap hari sebagai korban bakaran yang tetap;
4 domba yang satu haruslah kauolah pada waktu pagi, domba yang
lain haruslah kauolah pada waktu senja.
5 Juga sepersepuluh efa tepung yang terbaik untuk korban
sajian, diolah dengan seperempat hin minyak tumbuk.
6 Itulah korban bakaran yang tetap yang diolah pertama kali di
atas gunung Sinai menjadi bau yang menyenangkan, suatu korban
api-apian bagi TUHAN.
7 Dan korban curahannya ialah seperempat hin untuk setiap
domba; curahkanlah minuman yang memabukkan sebagai korban curahan
bagi TUHAN di tempat kudus.
8 Dan domba yang lain haruslah kauolah pada waktu senja; sama
seperti korban sajian pada waktu pagi dan sama seperti korban
curahannya haruslah engkau mengolahnya sebagai korban api-apian
yang baunya menyenangkan bagi TUHAN."
9. "Pada hari Sabat: dua ekor domba berumur setahun yang tidak
bercela, dan dua persepuluh efa tepung yang terbaik sebagai
korban sajian, diolah dengan minyak, serta dengan korban
curahannya.
10 Itulah korban bakaran Sabat pada tiap-tiap Sabat, di samping
korban bakaran yang tetap dan korban curahannya.
11 Pada bulan barumu haruslah kamu mempersembahkan sebagai
korban bakaran kepada TUHAN: dua ekor lembu jantan muda, seekor
domba jantan, tujuh ekor domba berumur setahun yang tidak
bercela,
12 dan juga tiga persepuluh efa tepung yang terbaik sebagai
korban sajian, diolah dengan minyak, untuk tiap-tiap lembu
jantan, serta dua persepuluh efa tepung yang terbaik sebagai
korban sajian, diolah dengan minyak, untuk domba jantan yang
seekor itu,
13 serta sepersepuluh efa tepung yang terbaik sebagai korban
sajian, diolah dengan minyak, untuk tiap-tiap domba; itulah suatu
korban bakaran, bau yang menyenangkan, suatu korban api-apian
bagi TUHAN.
14 Dan korban-korban curahannya haruslah untuk seekor lembu
jantan setengah hin anggur, untuk seekor domba jantan sepertiga
hin dan untuk seekor domba seperempat hin. Itulah korban bakaran
pada setiap bulan baru dalam setahun.
15 Dan seekor kambing jantan haruslah diolah menjadi korban
penghapus dosa bagi TUHAN, serta dengan korban curahannya, di
samping korban bakaran yang tetap."

by Keweng

Hikmat dalam perbuatan

Masa kini, kecerdasan intelektual dianggap tidak cukup. Agar hidup
sukses, orang perlu memiliki kecerdasan emosional dan spiritual.
Mungkin yang dimaksud dengan kecerdasan emosional atau spiritual
itu ada kesamaan dengan hikmat. Namun, menganggap diri sudah
berhikmat pun tidak menjamin bahwa kita memiliki hikmat surgawi.

Perbedaan hikmat surgawi dan hikmat duniawi terletak pada sumber dan
hasilnya (band. Mat. 7:17-18). Perbedaan sumber mengakibatkan
perbedaan motivasi. Motivasi hikmat surgawi adalah
kelemahlembutan (13). Motivasi hikmat duniawi adalah iri hati,
mementingkan diri, memegahkan diri dan dusta melawan kebenaran
(14). Hikmat duniawi berasal dari nafsu manusia dan setan-setan
(15). Dampaknya adalah kekacauan dan segala perbuatan jahat.
Sedangkan hikmat surgawi ditandai dengan kemurnian hati, yang
terdiri dari tujuh sifat dan perbuatan, yaitu pendamai, peramah,
penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak
memihak dan tidak munafik (17). Ada kemungkinan angka tujuh
dipakai Yakobus untuk melambangkan sifat yang menciptakan
kesempurnaan. Hikmat surgawi bersumber dari Tuhan Yesus sebagai
Kebenaran (18; Yoh. 14:6), dampaknya adalah damai bagi mereka
yang mengadakan damai (18).

Dari penjelasan di atas, tidak sukar untuk menilai apakah perbuatan
seseorang berasal dari hikmat Allah atau hikmat duniawi. Banyak
pribadi atau keluarga berantakan disebabkan tindakan yang tidak
berdasarkan hikmat surgawi, misalnya mementingkan diri sendiri.
Kendati demikian tidak sedikit orang Kristen yang meremehkan dosa
seperti 'mementingkan diri sendiri' sebagai hal sepele. Padahal
bila melihat dampak yang ditimbulkannya, yakni kekacauan dan
segala perbuatan jahat, sudah seharusnya orang Kristen menjauhi
dosa ini. Oleh karena itu, bila orang ingin dipenuhi damai
surgawi, perbuatannya pun harus berasal dari hikmat surgawi,
yakni hikmat yang bersumber dari karya pembaruan Tuhan Yesus dan
teladan hidup-Nya.



Yakobus 3:13-18

13. Siapakah di antara kamu yang bijak dan berbudi? Baiklah ia
dengan cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh hikmat
yang lahir dari kelemahlembutan.
14 Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan
diri sendiri, janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah
berdusta melawan kebenaran!
15 Itu bukanlah hikmat yang datang dari atas, tetapi dari
dunia, dari nafsu manusia, dari setan-setan.
16 Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di
situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.

by Keweng

10 LANGKAH, Agar Tempat Kerja Aman & Sehat

1. Keselamatan adalah masalah semua orang,
Apabila Anda melihat ada sesuatu yang salah, jangan tinggalkan, Diskusi berkala dengan rekan kerja, supervisor dan pekerja merupakan kunci terhadap keselamatan. Karenanya, kembangkan sistem pertukaran informasi, ide dan permasalahan serta rentang waktu untuk pengecekan berkala. Perbaikan kecil, harian,merupakan kunci dari lingkungan kerja yang aman dan produktif.

2. Gunakan Ruangan dengan baik,
Jangan mencampuradukan ruangan untuk bekerja, istirahat dan gudang. Bersihkan ruang kerja, dan lengkapi dengan penerangan yang memadai. Air minum dan fasilitas kamar kecil yang bersih harus tersedia.

3. Cek ruang kerja Anda,
Jadwalkan beberapa menit untuk mengecek ruang kerja Anda, Idealnya Anda harus bekerja pada ketinggian bahu dalam postur tubuh alami yang mengurangi gerakan penunduk, menekuk ataupun mengangkat tangan, Barang-barang yang sering dipakai harus berada dalam jangkauan Anda.

4. Pasang Pengaman,
Pastikan mesin dengan bagian bergerak yang berbahaya tetap terjaga, juga koneksi listrik dan kabelnya dalam pabrik. Periksa dan rawat peralatan Anda secara teratur. Periksa setidaknya satu bulan sekali untuk memastikan tidak ada bagian- bagian rusak atau tidak stabil.

5. Pikirkan Lingkungan Anda,
Bukan hanya pabrik yang memapari Anda dengan bahaya seperti debu, kimia, suara dan panas. Kantor dan rumah sama-sama punya potensi bahaya. Karenanya maksimalkan ventilasi udara alami. Bahan kimia harus diberi label secara baik dan disimpan ditempat yang aman. Jaga temperatur udara. Apabila panas ata dingin menjadi masalah pertimbangan insulasi.

6. Gunakan Alat Pelindung Diri ( APD ).
Pastikan tersedia pakaian dan alat pelindung diri, seperti kacamata, sepatu, sarung tangan, helm dan lain sebagainya. Pertolongan pertama penting, dan latihlah para karyawan cara mengunakannua.

7. Gunakan Alat Bantu,
Gunakan alat bantu yang terpelihara baik untuk mengangkat atau memindahkan benda-benda berat dan sulit. Atau untuk melakukan kegiatan sehari – hari.

8. Perubahan sama baiknya dengan istirahat,
Variasikan kegiatan Anda atau karyawan, monoton dan kebosanan merupakan musuh dari kualitas, produktivitas serta keselamatan. Menciptakan suasana dan kondisi kerja yang menarik dapat mengembangkan keterampilan baru.

9. Perhatian Khusus,
Beberapa rekan kerja membutuhkan perhatian khusus agar bisa melakukan pekerjaan dengan baik. Karenanya pertimbangan kebutuhkan perempuan hamil, penyandang cacat, pekerja pendatang atau orang berusia lanjut.

10. Beristirahatlah,
Terakhir, jangan lupa beristirahat, istirahat singkat secara berkala membantu meningkatkan produktivitas, kualitas kerja dan menurunkan tingkat kecelakaan. Untuk jangka panjang, jangan menganggap libur kerja ataupun beralibur sebagai kemewahan, karena dapat mencegah kelelahan dan kecapaian kerja.

( by Keweng)

Hadia Natal 2008

Saat natal kita berikan hadiah kepada keluarga atau kerabat kita, dan hadiah yang diberikan itu adalah suatu hadiah yang ber­manfaat dan menyenangkan hati, namun pada saat Natal Allah beri­kan kita hadiah yang terbesar dan tak ternilai yang sangat berbeda, yaitu kelahiran Yesus Kristus, sebab seorang anak telah lahir untuk kita seorang putra telah diberikan untuk lambang pemerintahan atas dunia ini Raja Perkasa & Raja Damai ( Yes 9.5 ).
Namun banyak orang tidak mengerti betapa bernilainya hadiah itu, sehingga bagi mereka natal tidak lebih dari sekedar hari libur yang penuh sukacita. Jika kita mengerti arti firman diatas, kita akan menilai natal sebagai sesuatu yang istimewa yang patut untuk dirajakan dengan sukacita dan ucapan syukur.
Hadiah yang Allah berikan adalah seorang anak (Child) yang dilahirkan sebagai bayi. Mengapa Yesus datang kedunia langsung sebagai seorang manusia dewasa dan menebus kita ? karena Ia harus menjadi sama seperti kita ( Manusia ) yang lahir dari rahim seorang perempuan, tunduk pada hukum-hukum alam hasil ciptaanNya, hanya perbedaan kelahiran Yesus Kristus, dilahirkan bukan dari darah dan daging, bukan keinginan seorang laki laki tetapi lahir dari Allah dengan darah yang kudus dan tak bernoda dan tidak bercela, Ia sanggup menebus kita manusia, jadi dasar kepercayaan kita ialah bahwa Yesus adalah Anak manusia dan anak Allah. Ia adalah manusia yang tunduk pada hukum-hukum alam. Dan Ia juga Tuhan yang melawan hukum alam yang Ia ciptakan, seperti berjalan diatas air, menenangkan angin rebut dan membangkitkan orang mati.
Allah memberikan seorang putra ( Son ) bagi kita, Dialah yang akan memangkul pemerintahan diatas bahuNya, Dialah yang akan memerintah atas kerajaan, besar kuasaNya dan damai sejahtera tidak akan kesudahan diatas tahta Daud dan didalam kerajaan karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama lamanya ( Yes 9.6 ).
Putra ini menjadi seorang raja, kita bersyukur karena telah menerima Yesus sebagai raja yang memiliki kerajaan Allah yang terdiri dari kuasa, damai sejahtera, sukacita dan kebenaran, Ia memerintah diatas tahta Daud, itulah sebabnya kita sekarang menyembah Tuhan di Tabernakel Daud, dimana kita menyembah Tuhan dari dekat, dimana ada sorakan, tarian, tepuk tangan, yang menunjukkan kumpulan yang meriah, semuanya hidup karena Tuhan Allah memberikan anakNya kepada kita sebagai hadiah natal dengan tujuan bahwa akan terbentuk suatu kerajaan, cikal bakal dari kerajaan Allah adalah Jemaat.
Yesus berkata “ Rumba Bait Allah ini, dan dalam tiga hari aku akan mendirikannya kembali, ( Yoh 2.19 ), Yang dimaksudnya dengan Bait Allah adalah TubuhNya sendiri, bahwa ketika Yesus mati dikayu salib tubuhNya hancur berkeping-keeping dan darahNy­a bercucuran, tetapi sewaktu Ia bangkit dari antara orang mati yang terjadi ialah tubuhNya kembali utuh dan tubuhnya itu adalah Je­maat. Jadi hadiah yang luar biasa pada hari natal adalah tempat di­mana kita hidup sekarang, yaitu Jemaat, kita terikat dalam jemaat ini yang kepalaNya adalah Yesus Kristus. Ini adalah hadiah natal yang terhebat, yang tak ternilai, jemaat yang saling mengasihi, saling menguatkan, dan saling mendorong didalam kasih. ( By Keweng)

( Yohanes 10:10)

GBT

Gambar salju jalan menuju kampung beoga, ada sejenis banggau yang beterbangan mencari mangsa di permukaan salju GBT. Namola

HATIKU MENUDUHKU

Apakah Anda kadang-kadang merasa bersalah dan tidak layak karena
sesuatu yang Anda lakukan bertahun-tahun lalu? Anda sudah mengakuinya
dan memohon supaya Allah mengampuni Anda, tetapi ingatan itu masih
saja menghantui Anda.

Saya berempati dengan Anda. Saya juga masih diliputi perasaan
bersalah jika saya teringat kembali bagaimana saya gagal menolong
seorang perempuan tua yang tak mempunyai anak ketika saya masih
belajar menjadi penginjil. Ia adalah pengunjung tetap toko tempat
saya bekerja paruh waktu. Setelah beberapa waktu, saya menjadi
sahabat dan penasihat rohani bagi wanita itu dan suaminya. Saya
bahkan memimpin pemakaman suaminya.

Ketika saya pindah ke kota lain untuk kuliah teologi, saya kehilangan
kontak dengannya. Sebenarnya saya berniat menghubunginya, tetapi saya
terus menundanya. Sampai akhirnya, suatu hari saya membaca berita
kematiannya. Saya diliputi kesedihan dan mengakui dosa saya kepada
Allah.

Lebih dari 30 tahun setelah Paulus bertobat, ia berbicara tentang
saat ketika ia menjadi "seorang penghujat dan seorang penganiaya dan
seorang yang ganas" (1Timotius 1:13). Ia bahkan menyatakan dirinya
sendiri sebagai orang yang paling berdosa (ayat 15). Namun, ia
berkali-kali bersukacita dalam kepastian bahwa ia adalah pendosa yang
diampuni.

Allah, yang lebih besar daripada hati kita dan yang sungguh-sungguh
mengenal kita (1Yohanes 3:20), telah mengampuni kita untuk dosa-dosa
yang sudah kita akui (1:9). Kita dapat memercayai-Nya! --HVL

PENGAKUAN DOSA KEPADA ALLAH
SELALU DIIKUTI OLEH PENGAMPUNAN DARI-NYA


1Timotius 1:12-17

12. Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu
Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan
mempercayakan pelayanan ini kepadaku --
13 aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya
dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena
semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar
iman.
14 Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan
limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus.
15 Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: "Kristus
Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa," dan di
antara mereka akulah yang paling berdosa.
16 Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku.

Sabtu, 05 April 2008

GEMBALAKANLAHSingapura terkenal sebagai negeri "kecil" yang sibuk. Biasanya,orang-orang di sana berjalan kaki sangat cepat, tidak menengok kanankiri; seolah-olah dikejar sesuatu. Grasah-grusuh. Tak heran kalauada humor, katanya untuk menemukan orang Indonesia di Singapura itumudah; kalau jalannya santai, alon-alon waton kelakon, dia pastiorang Indonesia.Kesibukan memang belum tentu buruk, tetapi hati-hati jangan sampaikesibukan membuat kita tak punya waktu untuk hal-hal yang justrupenting. Pendeta, majelis, aktivis gereja, bisa terjebak kesibukansehingga malah tidak memiliki waktu pribadi bersama Tuhan. Orangtuayang berkarier "demi anak" bisa sangat sibuk sehingga malah takpunya waktu bersama anak. Suami yang sibuk bekerja demimembahagiakan istri, malah tidak punya waktu untuk bersama istrinya.Kesibukan justru mengaburkan tujuan awal dari aktivitas yangdilakukan.Kesibukan bisa menghambat kebahagiaan, bahkan menghambat kitamelakukan apa yang Tuhan ingin kita lakukan. Sebab tanpa disadarikita mengabaikan banyak orang karena sibuk. Saat Yesus berkatahingga tiga kali dalam bacaan kita, "Gembalakanlah domba-dombaku",Dia memberi kita tanggung jawab penggembalaan. Yakni untuk peduli,melindungi, memelihara, menghibur, mengobati yang terluka, mencariyang hilang.Mari lihat kembali laju hidup ini. Lambatkan sedikit lajunya bilaterlalu cepat, supaya kita bisa melihat kepenatan dan kesakitanorang yang dicambuk kehidupan, serta dapat melakukan sesuatu bagimereka. Dengan kepedulian, semoga kita dapat memberi kesejukan, dankekuatan baru
Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."16 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.

TERLAMBAT

Suatu kali, Washington Post mengingatkan tentang insiden tragis yangdialami kapal Titanic. Di ruang kendali, petugas sedang sibukmenjalankan tugasnya. Telepon berdering. Satu menit berlalu. Padamenit kedua, si petugas tak mau diganggu karena terlalu sibuk. Menitketiga pun berlalu sangat cepat. Setelah si petugas selesai dengantugasnya, barulah ia mengangkat telepon yang pesannya berbunyi, "Initempat pengintai pada haluan kapal. Gunung es persis di depan! Putarhaluan!" Dengan cepat si petugas ke ruang kendali, tetapi terlambat!"Kebanggaan segala lautan" itu menabrak gunung es dan menewaskan1.600 jiwa.Andai si petugas menanggapi telepon itu, mungkin film Titanic takperlu dibuat. Tiga kesempatan dilewatkan dan ketika hendakmenanggapi panggilan itu, ia sudah terlambat! Hal yang sama kerapdilakukan banyak anak Tuhan saat mendengar suaraNya. Kebanyakan darikita sebenarnya sudah mendengar jelas apa yang menjadi peringatandan kehendak Tuhan, tetapi kerap kali kita meremehkan semuanya itu.Bila kesempatan itu ternyata merupakan yang terakhir, maka jika kitatidak serius menanggapinya, bisa-bisa kita pun akan "tenggelam".Firman Allah mengingatkan kita agar selalu berjaga-jaga. Jika tidakdemikian, bisa-bisa kita mengabaikan kesempatan yang Tuhan berikan-- kesempatan untuk bertobat, untuk melakukan kehendakNya, untukmelayani-Nya, atau yang lain. Perbedaan nyata antara lima gadisbodoh dan lima gadis bijaksana dalam bacaan kita adalah bahwa yangbijaksana selalu berjaga-jaga (ayat 4), sementara yang bodohterlambat menjaga minyaknya (ayat 3,10).
Jangan terlambat! -PK SAAT KITA MELEWATKAN KESEMPATAN DARI ALLAH BERARTI ADA KEMUNGKINAN BAGI KITA UNTUK TERLAMBAT

Disini senang disana senang

Suatu hari aku bersama mamaku ke salah satu pusat perbelanjaan ( shopping), disana ada baaanyak mainan,
waoo aku mau lagi maaaaaaaa
Darin K

Ajarilah aku

BapaKu ajarilah aku bermain gitar, karena aku masih kecil
terima kasih Tuhan.
Darin K

Belajar Gitar

Namaku Darin Cutts Keweng, ayahku Aedyson.Keweng, saya baru belajar pegang gitar ketika kami merantau di Bandung, doaku Tuhan ajarilah aku belajar takut akan Engkau,
Terima kasih Tuhan Emen.

Jumat, 04 April 2008

Gambar Allah

Menjadi gambar Allah adalah menjadi wakil Allah di dunia ini. Ini bukan semata-mata privilese melainkan juga tanggung jawab. Semakin besar hak diberikan, semakin berat pula kewajibannya. Menjadi gambar Allah bukan hanya memiliki sejumlah potensi Ilahi, tetapi bagaimana mewujudkan potensi itu bagi kemuliaan Allah.Apa maksud Allah menciptakan manusia menurut gambar-Nya? Supaya manusia bisa mengelola dunia dan segala isinya ini untuk kemuliaan Allah. Kata-kata yang digunakan untuk menyatakan tugas manusia itu, "berkuasa", "taklukkanlah" adalah kata-kata yang lazim digunakan dalam konteks kekuasaan seorang raja. Beberapa penafsir keberatan karena menurut mereka penafsiran seperti inilah yang menyebabkan manusia merajalela mengeksploitasi alam ini dengan segala kerakusannya dengan dalih atas nama Tuhan. Berapa banyak kerusakan alam dan lingkungan yang menyebabkan menurunnya kualitas hidup disebabkan ulah manusia?Namun, kita melihat bahwa pengaturan Allah atas manusia di sini sama sekali tidak membuka peluang untuk eksploitasi atas alam ini. Pertama, manusia diaturkan bukan untuk menjadi raja dunia melainkan mewakili Raja, Sang Pemilik dunia. Tindakan manusia merusak alam milik Allah adalah tidak berkenan bahkan berdosa di hadapan-Nya. Kedua, kerusakan alam berarti pula berkurangnya kenyamanan hidup manusia. Artinya konsekuensi penyalahgunaan kekuasaan Ilahi akan dirasakan paling berat oleh manusia sendiri.Dosa yang menyebabkan gambar Allah dalam diri manusia tidak berfungsi dengan benar. Manusia hidup bukan untuk kemuliaan Allah melainkan untuk kepentingan diri sendiri yang bersifat merusak dan menghancurkan. Hanya satu jalan untuk memperbaiki semua ini, yaitu dengan mengizinkan Allah memperbarui gambar-Nya di dalam diri kita oleh karya penyelamatan Yesus.

Indahnya Wao

Gambar ini adalah jalan satu-satunya menuju pusat kota penambangan PT.Freeport McMoRan, Tembagapura-papua

Bermanfaat disaat hidup

Laki-laki yang satu ini lain diri pada anak missnionary yang lain, karena ia sangat peduli dengan masyarakat DUKEM, namanya Janimala artinya anak panah moni, gambar ini adalah pelayanan seorang hambah Tuhan membagi hubungan secara intim dengan masyarakat setempat, dengan cara mengambil hati mereka agar mereka berbalik dari cara hidup mereka yang sia-sia.

Selasa, 01 April 2008

Mau beli keris papua datang ke Timika

Barang yang satu ini langkah hanya ada di Papua, kahasiatnya waoo,
coba dee pokoknya manteep, yang berminat datang ke alamat ini, jalan Kasuari RT6 No.1
phone 0901 301601 Kuala kencana -Timika -Papuan. semoga bermanfaat.

coba

artikel